Setiap mahasiswa memiliki prinsip berbeda dalam menyikapi studi yang sedang dijalani. Perbedaan itu tidak lepas dari posisi dimana ia meletakkan diri mereka sendiri. Tampaknya wajib bagi mahasiswa membaca Fiqih Prioritas karangan Yusuf Qardhawi, mengingat banyak sekali kegiatan mahasiswa diluar lingkup studinya mana yang harus didahulukan dan mana yang harus dikesampingkan. Ada yang bekerja sambil kuliah, ada yang berorganisasi sambil kuliah, bahkan adapula yang kuliah sambil berkeluarga, walau ia masih dalam tingkat pertama. Dan pasti demi tercapainya sesuatu dengan sempurna terkadang ada yang perlu diprioritaskan.
Dari berbagai macam ‘sambil.....’ diatas, berorganisasi adalah yang paling banyak digeluti mahasiswa. Berorganisasi menjadi lauk bagi studi mahasiswa bangku kuliah. Namun ada sebagian mereka yang belum bisa menempatkan studi dan organisasi kepada tempat yang semestinya.
Dalam kaitannya mahasiswa dan organisasi, ada yang menamakan diri mereka sebagai mahasiswa kupu-kupu atau disebut juga kuliah-pulang, kuliah-pulang. Kelompok mahasiswa kupu-kupu biasanya mereka yang selalu eksis dalam kuliahnya namun enggan untuk terjun dalam dunia sosial mahasiswa atau luar. Kebanyakan dari kelompok ini lebih memilih untuk tidak ikut dalam kegiatan intra atau ekstra kampus. Tidak ingin menyibukkan diri dengan hal-hal diluar dari kuliahnya. Memprioritaskan penuh studi di kampus demi mencapai nilai tinggi dan lulus tepat waktu.
Sebagian lain menamakan diri sebagai mahasiswa kura-kura atau disebut juga kuliah-rapat, kuliah rapat. Kelompok mahasiswa kura-kura biasanya mereka yang selain kuliah namun juga aktif dalam organisasi intra maupun ekstra kampus, baik sebagai anggota ataupun dalam struktural. Bahkan sebagian mereka lebih mengedepankan kegiatan non-kuliah dari pada studinya di kampus. Sehingga rela untuk tidak masuk kuliah beberapa kali demi kegiatan yang ia ikuti di organisasinya. Mereka beranggapan bahwa organisasi lebih penting dan mempunyai dampak positif yang riil bagi kehidupan. Dan yang terjadi banyak dari mereka yang lulus terlambat dengan nilai yang kurang memuaskan.
Dua kelomok mahasiswa itulah yang menjadi persepsi mahasiswa kebanyakan saat ini. Namun tidak semua anggapan itu benar karena baik mahasiswa yang memiliki karakter kupu-kupu ada pula yang terlambat lulus bahkan dengan nilai yang kurang memuaskan . Begitupula yang memiliki karakter kura-kura, tidak sedikit dari mereka yang lulus tepat waktu bahkan dengan nilai yang memuaskan. Keduanya tak lepas dari berbagai macam hujjah dari masing-masing mahasiswa.
Dalam hidup bermahasiswa, studi dan organisasi merupakan hal pokok yang harus diikuti. tidak mengabaikan salah satunya atau bahkan meninggalkannya. Mahasiswa yang mengedepankan studi dan menafikan keorganisasian biasnya memiliki nilai rendah dalam bersosial dengan mahsiswa lain dan akan memiliki kecendrungan lebih besar untuk canggung dalam bermasyarakat. Sedangkan mahasiswa yang mengedepankan berorganisasi dan mengabaikan studinya, bianya lebih dapat bersosial dengan mahasiswa lain namun memiliki nilai rendah dalam dunia kerja yang mengedepankan akademik dan legalitas studi yang ditempuh.Dari penjelasan itu, maka kedua karakter memiliki nilai min dan plus dari berbagai sudut pandang masing-masing.
Sebagai mahasiswa yang akademisi dan memiliki tanggung jawab besar di tangah masyarakat nanntinya, maka layaknya untuk tidak menjadi keduanya secara fanatis. Namun berjalan ditangah-tengah keduanya secara sejajar dan aktif. Artinya tidak meniggalkan salah satunya dan menjalankan keduanya dengan totalitas yang tinggi. Keduanya menjadi prioritas yang sama.
Namun sebagaian mahasiswa biasanya tidak dapat melakukan dua kegiatan ini —studi dan berorganisasi— secara totalitas. Keduanya dapat dijalankan namun salah satu tidak menjadi prioritas. Dalam keadaan seperti ini, lebih baik yang dijadikan prioritas adalah studinya. Karena studi itulah yang sebenarnya menjadikan mahasiswa itu adalah mahasiswa, yaitu keberadaan studi alasan adanya berorganisasi. Namun sekali lagi, organisasi tetap diikuti walau bukan menjadi prioritas.
Terkadang mahasiswa yang belum pernah terjun dalam berorganisasi dan berminat untuk ikut andil, bingung dalam memilih organisasi. Karena memang organisasi yang diikuti oleh seorang mahasiswa akan banyak membentuk kepribadian mereka terutama bila organisasi itu adalah organisasi ekstra yang biasnya mengedepankan pembentukan karakter dan perjuangan.
Dalam memilih sebuah organisasi, lebih baik mahasiswa mengetahui tujuan mereka dalam memilih organisasi. Apa yang ingin mereka perjuangkan? Apa yang ingin mereka inginkan? Apa yang ingin mereka kembangkan bagi diri mereka sendiri dan organisasi itu. Bila telah mengetahui tujuannya maka mereka dapat memilih organisasi yang tepat dan sesuai dengan diri mereka sendiri. Mengapa harus sesuai dengan diri?. Ini demi mencegah hal yang tidak dinginkan bagi diri mahasiswa itu dan apa, siapa yang ada didalam organisasi itu. Sehingga bila telah masuk dalam sebuah organisasi, ia tidak terputus ditengah jalan karena ketidak cocokan yang dihadapinya.
Mahasiswa juga bisa memilih organisasi yang memiliki karakter atau basic yang dapat membantu studinya. Artinya, organisasi yang diikuti memiliki kesamaan visi dan misi yang dengan jurusan yang diambil. Sehingga organisasi yang diikuti banyak membantu dalam studinya. Misalnya, mahasiswa yang jurusannya dalam bidang keolahragaan dapat memilih organisasi yang juga berlatar olahraga.
Selain itu, mahasiswa juga dapat memilih organisasi yang memiliki ruang lingkup yang dia hobi. Biasanya bidang organisasi yang diikuti karena merupakan hobi baginya, ia dapat lebih enjoy dan eksis dalam berorganisasinya di dalamnya. Walaupun organisasi itu tidak memiliki keterkaitan dengan jurusan yang ditempuhnya.
Sekali lagi, studi dan organisasi menjadi dua komponen yang penting bagi setiap mahasiswa. Rasanya tidak dapat dikatakan benar-benar mahasiswa bila tidak mengikutu suatu organisasi. Begitupula tidak mungkin dikatakan menjadi mahasiswa yang organisatoris bila dia tidak pernah melakukan studi di sebuah lembga pergutuan tinggi.
Terlepas dari apa tujuan masuk organisasi dan organisasi apa yang menjadi pilihan setiap mahasiswa, ingat! Semua harus benar-benar diperjuangkan dengan aturan main yang sudah ditetapkan. Baik itu aturan organisasi itu sendiri dan terlebih aturan yang sudah menjadi kewajiban kita mengikutinya, Al-Quran dan As-Sunnah. Mau tidak mau, perjuangan Indonesia dari dulu sampai sekarang tidak lepas dari kontribusi mahasiswa. Hidup mahasiswa!
Allahu’alam